Salah satu parpol non parlemen Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) memilih tidak melakukan merger politik atau melebur dengan parpol lain yang masuk dalam parlemen pusat. Dengan sikapnya itu, PKNU siap mengikuti pemilu 2014 mendatang. Karenanya DPW PKNU NTB saat ini terus memperkuat kegiatan konsolidasi guna bersaing dengan parpol-parpol besar lainnya.
” Kami sudah siap mengikuti verivikasi parpol peserta pemilu 2014 mendatang. Untuk tingkat Provinsi dan sembilan kabupaten kota di NTB, PKNU sudah mengantongi Surat Keputusan (SK) lulus verifikasi administrasi dari Depkumham RI serta dari KPU. Tinggal DPC PKNU KLU yang masih menunggu SK kelulusan verifikasi dari Depkumham. ” kata Ketua Dewan Tanfizd DPW PKNU NTB Drs H Marinah Hardy kepada Global FM Lombok Rabu (16/3).
PKNU yang memperoleh 1,5 persen suara secara nasional pada Pemilu 2009 lalu sebelumnya dikabarkan akan melakukan penggabungan politik dalam bentuk konfederasi sengan beberapa parpol yang mempunyai kesamaan ideologi seperti PPP serta PBB. Namun Marinah menegaskan, pihaknya kini akan berjuang dengan maksimal guna menembus ambang batas parlemen atau Parliamentary Treshold (PT) tahun 2014 yang rencananya akan naik menjadi 5 persen dari sebelumnya 2,5 persen.
Sebelumnya, partai berideologi Islam seperti Partai Bintang Reformasi (PBR) sudah menyatakan bergabung dengan Partai Gerindra. PBR yang tidak lolos ambang batas parlemen 2,5 persen pada Pemilu 2009 memilih bergabung dengan alasan kekuatan parpol akan lebih besar dan mampu menembus PT 2014 mendatang. Namun sejumlah parpol non parlemen yang bergabung dengan Gerindra tidak lagi menjadi parpol tersendiri melainkan menjadi ormas yang berada dibawah Gerindra.(ris)
